Senin, 20 September 2010

Mekah Jadi Pusat Waktu Dunia ??

Kalau sampai saat ini warga Dunia masih menjadikan GMT (Greenwich Mean Time) sebagai pusat waktu dunia dan titik awal resmi setiap hari baru.Maka mulai tahun ini,atau tepat nya Ramadhan saat ini seluruh umat islam didunia akan mempunyai patokan waktu yang lebih islami dan berlaku seluruh dunia.Inilah beritanya,yang dikutip dari dakwatuna.com :

Telegraph, Rabu (11/8/2010), melaporkan, jam tersebut ditempatkan di atas Mekkah Royal Clock Tower yang mendominasi kota suci Islam itu. Ini adalah jantung dari sebuah kompleks luas yang didanai Pemerintah Arab Saudi, di dalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.

Penampilan menara jam raksasa itu sangat mirip dengan dua Menara St Stephen (St Stephen’s Tower), yang merupakan tempat untuk lonceng Big Ben dan Empire State Building. Menara jam Saudi itu memang bertujuan untuk mengalahkan saingannya di Inggris tersebut dalam segala segi.

Jam empat wajah itu berdiameter 151 kaki dan akan diterangi dua juta lampu LED serta dilengkapi tulisan berhuruf Arab ukuran besar yang berbunyi, “Dalam nama Allah”. Jam akan berjalan berdasarkan Standar Waktu Arabia (AST), yang tiga jam mendahului GMT. Begitu sebuah puncak berkilauan ditambahkan, berupa bulan sabit untuk melambangkan Islam, tinggi bangunan tersebut akan menjadi hampir 2.000 kaki, yang menjadikannya sebagai bangunan tertinggi kedua di dunia.

Jam Big Ben, sebagai perbandingan, hanya berdiameter 23 kaki, tinggi menaranya hanya 316 kaki.

Warga Mekkah juga akan diingatkan bahwa sudah waktu untuk berdoa ketika 21.000 lampu hijau dan putih, dapat terlihat dari jarak 18 mil, menyala lima kali sehari.

Para ulama Islam berharap pengaruh jam bisa menjangkau wilayah yang lebih luas, melampaui gurun pasir Arab Saudi, sebagai bagian dari sebuah rencana agar Mekkah dapat meruntuhkan Observatorium Greenwich sebagai “pusat bumi”.

Selama 125 tahun terakhir, masyarakat internasional telah menerima bahwa awal setiap hari harus diukur dari meridian utama, yang mewakili bujur 0 derajat, yang melewati Observatorium Greenwich.

Sebuah standar waktu di mana jam-jam lainnya menyesuaikan untuk kebutuhan mengatur perjalanan dan komunikasi global, tetapi dalam dunia Islam, gagasan bahwa itu harus berpusat di London dilihat sebagai anakronisme kolonial.

Seperti Mohammed al-Arkubi, manajer salah satu hotel di kompleks itu, tegaskan, “Menempatkan waktu Mekkah di hadapan Greenwich Mean Time. Itulah tujuannya.”

Menurut Yusuf al-Qaradawi, seorang ulama Mesir yang dikenal di seluruh dunia Islam karena acara televisinya yang populer, “Syariah dan Kehidupan”, Mekkah memiliki klaim yang lebih besar untuk menjadi meridian utama karena berada “dalam keselarasan sempurna dengan (garis) magnet utara.”

Klaim yang menyatakan bahwa kota suci itu merupakan “zona magnet nol” telah meraih dukungan dari sejumlah ilmuwan Arab, seperti Abdel-Baset al-Sayyed dari Pusat Penelitian Nasional Mesir yang mengatakan tidak ada gaya magnet di Mekkah. “Itulah sebabnya jika seseorang melakukan perjalanan ke Mekkah atau tinggal di sana, dia hidup lebih lama, lebih sehat, dan kurang dipengaruhi oleh gravitasi bumi,” katanya. “Anda mendapatkan energi.”

Kita sebagai umat muslim,khususnya di Indonesia tentunya amat merasa senang sekaligus bangga kalau umat Islam seluruh dunia punya standar patokan waktu yang berlaku universal.Sehingga pelan tapi pasti Umat Islam akan menjadi pemimpin untuk seluruh penduduk bumi.Semoga.Amiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar